Sistem Pembelajaran E-Learning melalui Televisi


Sistem Pembelajaran E-Learning melalui Televisi

Tulisan ini berawal dari penugasan yang dikirimkan oleh salah seorang Dosen yang mengampu mata kuliah Pendidikan Kontekstual melalui email. Saat membaca tugas yang diberikan, saya diminta untuk mencermati situs Pusat Teknologi Informasi dan Teknologi Pendidikan (Pustekkom) Departemen Pendidikan Nasional, dimana situs ini menyajikan beragam informasi seputar perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Saya langsung memfokuskan perhatian pada salah satu link yang tersedia, yaitu tentang Ki Hajar. Judulnya mengingatkan saya pada salah satu tokoh yang berjasa di Bidang Pendidikan yaitu bapak Ki Hajar Dewantoro. Ada apa sebenarnya maksud dari Ki hajar pada link tersebut, dalam hati berkata demikian.
Setelah membaca Ki Hajar, saya jadi mengetahui bahwa Ki Hajar yang dimaksud dalam link ini merupakan salah satu program ajang kompetisi untuk menjaring siswa/i SMP/MTs/Paket B yang berpotensi dan berbakat di seluruh Indonesia melalui siaran TVE. Menurut saya, program ini sangat bermanfaat jika disiarkan melalui siaran televisi. Apalagi pada umumnya anak-anak usia sekolah cenderung sangat suka menonton televisi. Alangkah baiknya, jika siaran yang edukatif seperti Ki Hajar ini menjadi salah satu tontonan favorit anak-anak ketika mereka menonton TV. Ki Hajar yang disiarkan di televisi ini, bukan saja dapat menjadi salah satu media pembelajaran, namun juga dapat berperan dalam membantu anak-anak untuk bijak memilih tontonan yang sesuai dan bermanfaat bagi dirinya. Setidaknya Ki Hajar dapat mendukung program diet media.

KI Hajar (Kita Harus Belajar)
Menurut situs Pustekkom, KI Hajar Award merupakan suatu ajang kompetisi untuk menjaring siswa/i SMP/MTs/Paket B yang berpotensi dan berbakat di seluruh Indonesia melalui siaran TVE. Adapun latar belakang dikembangkannya program ini adalah untuk menindaklanjuti Siaran Pendidikan. Melalui siaran Ki Hajar yang ditayangkan di TVE, dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk berkompetisi dalam meraih prestasi, tumbuhnya kemampuan berpikir sistematis, kreatif dan inovatif dan saling bertukar informasi dengan teman sebaya dari daerah lain.
Ki Hajar juga memiliki tujuan yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umumnya adalah untuk mensosialisasikan siaran TVE agar tersebar ke seluruh Indonesia. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mensosialisasikan TVE kepada pemirsanya, khususnya siswa SMP/MTs/Paket B dan sederajat, membangkitkan minat siswa SMP/MTs/Paket B dan sederajat untuk mengikuti siaran TVE, menumbuhkembangkan kemampuan berpikir sistematis, kreatif dan inovatif serta menjaring siswa SMP/MTs/Paket B dan sederajat yang berpotensi dan berbakat melalui siaran TVE.

Tinjauan Teoritis terhadap Ki Hajar (Kita Harus Belajar)
TVE yang menyiarkan Ki Hajar (Kita Harus Belajar) merupakan salah satu media elektronik yang digunakan dalam program e-learning. Menurut Naidu (2006), e-learning merupakan bentuk pembelajaran yang memanfaatkan teknologi elektronik (radio, televisi, film, komputer, internet, dll). Melalui siaran Ki Hajar yang disiarkan di TVE ini para siswa diharapkan dapat melakukan proses pembelajaran dengan lebih termotivasi untuk berkompetisi dalam meraih prestasi, tumbuhnya kemampuan berpikir sistematis, kreatif dan inovatif dan saling bertukar informasi dengan teman sebaya dari daerah lain.
Televisi sebagai salah satu media elektronik yang digunakan sebagai program e-learning, tentu saja akan tidak bermanfaat bagi proses pembelajaran jika televisi tersebut tidak menyiarkan program-program yang edukatif. Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan Hackbarth (2007) bahwa pada akhir tahun 1940-an, televisi disambut skeptis oleh sebagian besar pendidik, terutama karena mereka menemukan sedikit sekali nilai pembelajaran yang disiarkan dalam program televisi tersebut. Oleh sebab itu dengan adanya program Ki Hajar ini, para siswa dapat memanfaatkan program tersebut sebagai salah satu faktor yang memotivasi prestasi akademisnya.

Sumber:
Hackbarth, Steven. (2007). The Educational Technology Handbook. Available at: http://books.google.co.id/books?id=YxTmRhAicm0C&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false. Tanggal Akses : 13 Januari 2011.

Naidu, Som. (2006). E-Learning: A Guidebook of Principles, Procedures, and Practices. Available at: http://books.google.co.id/books?id=XT5ZAAAACAAJ&dq=E-Learning:+A+Guidebook+of+Principles,+Procedures,+and+Practices.&hl=id&ei=al4vTbnyDsHtrQessdDJCg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCUQ6AEwAA. Tanggal Akses : 13 Januari 2011.

Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom), Available at : http://pustekkom.depdiknas.go.id/, tanggal akses : 13 Januari 2011.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 komentar:

psipddk3sks mengatakan...

Rosya...
teori e-learning yang mendasar sebagai acuan pembahasanmu menurut siapa?
dan apa batasannya?
lalu mengapa link-nya tidak menjadi hypertext?

sepertinya teman-teman juga belum ada yang posting komen ya...?

take care
wass,
di

Suri Mutia Siregar mengatakan...

Halo Oca Honey..
Suri cobak2 komen ya sya.. (seilee)..
Sya, kenapa TVE itu termasuk e-learning?
menurut teori yang suri baca dari European e-learning action plan (dalam Holmes dan Gardner, 2006), e-learning adalah penggunaan teknologi multimedia dan internet yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar dengan mefasilitasi akses menuju sumber dan layanan yang dibutuhkan tanpa perlu bertatap muka.. Terus ada juga suri baca di buku ini yang menyatakan bahwa syarat untuk e-learning adalah online..jadi sebenarnya e-learning itu mencakup apa ya sya?

Rosya Linda Hasibuan mengatakan...

Suri...
Menurut saya, TVE ini termasuk media elektronik dari e-learning yang kalau dikaitkan dengan teorinya Romiszowski dimana TVE merupakan sarana yang dapat memfasilitasi terjadinya proses belajar secara kelompok seperti yang disebut oleh Romiszowski sebagai Group-based e-learning asynchronously, yang mengacu pada situasi dimana kelompok pelajar bekerja melalui Intranet atau Internet dan pertukaran diantara peserta terjadi dengan waktu tunda (yaitu tidak secara real time). Contoh umum semacam ini aktivitas termasuk on-line diskusi melalui mailing list elektronik dan berbasis teks konferensi dalam manajemen sistem pembelajaran. Secara langsung TVE tidak terlihat sebagai diskusi online, namun hanya kegiatan menonton saja. Namun jika ditinjau isi siaran yang disiarkan, seperti program Ki Hajar, TVE juga dapat menjadi sarana terjadinya kelompok belajar karena siswa dapat saling bertukar informasi dengan teman sebaya dari daerah lain.

Posting Komentar